Banner 468x60
Showing posts with label hadist sedekah. Show all posts
Showing posts with label hadist sedekah. Show all posts

Pahala Sedekah

RasulAlloh Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menganjurkan kita untuk bersedekah, hal ini dimaksudkan agar rizki yang kita dapat menjadi berkah. Alloh memberi jaminan kemudahan kepada orang yang bersedekah, ganjaran yang berlipat ganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasulAlloh SAW, sbb :

1. Alloh Ta’ala berfirman, “Adapun orang yang memberikan hartanya (di jalan Alloh) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Qs. Al Lail (92) : 5-8.
2. Alloh Ta’ala berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh dalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir eratus biji, Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Qs. Al Baqoroh (2) : 261.
3. RasulAlloh SAW bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu berseru, “Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Alloh.” Yang satu lagi berseru, “Musnahkan orang yang menahan hartanya.””

Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai penyakit, sebagaimana sabda RasulAlloh :

• “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah.”
• “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.”
• “Obatilah penyakitmu dengan sedekah.”

Sedekah anda, walaupun kecil jumlahnya, tapi amat sangat berharga di sisi Alloh Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan di akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya yang menahannya adalah celaka.
Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung di sisi Alloh dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Alloh. Balasan yang akan diperoleh berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi ataupun jatuh miskin meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.



The Power Sedekah

Dikisahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Turmudzi dan Ahmad, sbb :
Tatkala Alloh menciptakan bumi, maka bumipun bergetar. Lalu Alloh menciptakan gunung dengan kekuatan yang yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumipun terdiam.
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya, “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari gunung?”

Alloh menjawab, “Ada, yaitu besi” (kita mahfum bahwa gunung batu sekalipun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi)
Malaikat bertanya lagi, “ Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari besi?”
Alloh yang Maha Suci menjawab, “Ada, yaitu api.” (besi, bahkan baja akan lumer jika dipanaskan oleh api)
Malaikat kembali bertanya, “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu, yang lebih kuat dari api?”
Alloh menjawab, “Ada, yaitu air.” (api sebesar apapun akan padam jikalau disiram oleh air)
Malaikat lantas kembali bertanya, “Ya Rabbi, adakah dalam penciptaan-Mu, yang lebih kuat dari air?”
Alloh yang Maha Bijaksana menjawab, “Ada, yaitu angin.” (air di laut akan terangkat ketika badai datang menerjang)
Kemudian malaikat kembali bertanya, “Ya Alloh, adakah dalam penciptaan-Mu, yang lebih dahsyat dari semuanya?”
Alloh Maha Segalanya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”
Artinya, yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

RasulAlloh mengingatkan dalam pidatonya, ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : “Wahai segenap manusia! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapat (pahala) sesuai dengan yang diniatkannya”.