Pahala Sedekah
RasulAlloh Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menganjurkan kita untuk bersedekah, hal ini dimaksudkan agar rizki yang kita dapat menjadi berkah. Alloh memberi jaminan kemudahan kepada orang yang bersedekah, ganjaran yang berlipat ganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasulAlloh SAW, sbb :
1. Alloh Ta’ala berfirman, “Adapun orang yang memberikan hartanya (di jalan Alloh) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Qs. Al Lail (92) : 5-8.
2. Alloh Ta’ala berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh dalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir eratus biji, Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Qs. Al Baqoroh (2) : 261.
3. RasulAlloh SAW bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu berseru, “Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Alloh.” Yang satu lagi berseru, “Musnahkan orang yang menahan hartanya.””
Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai penyakit, sebagaimana sabda RasulAlloh :
• “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah.”
• “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.”
• “Obatilah penyakitmu dengan sedekah.”
Sedekah anda, walaupun kecil jumlahnya, tapi amat sangat berharga di sisi Alloh Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan di akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya yang menahannya adalah celaka.
Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung di sisi Alloh dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Alloh. Balasan yang akan diperoleh berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi ataupun jatuh miskin meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.
1. Alloh Ta’ala berfirman, “Adapun orang yang memberikan hartanya (di jalan Alloh) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Qs. Al Lail (92) : 5-8.
2. Alloh Ta’ala berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh dalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir eratus biji, Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Qs. Al Baqoroh (2) : 261.
3. RasulAlloh SAW bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu berseru, “Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Alloh.” Yang satu lagi berseru, “Musnahkan orang yang menahan hartanya.””
Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai penyakit, sebagaimana sabda RasulAlloh :
• “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah.”
• “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.”
• “Obatilah penyakitmu dengan sedekah.”
Sedekah anda, walaupun kecil jumlahnya, tapi amat sangat berharga di sisi Alloh Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan di akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya yang menahannya adalah celaka.
Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung di sisi Alloh dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Alloh. Balasan yang akan diperoleh berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi ataupun jatuh miskin meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.