Musa, adalah seorang anak yang sangat fenomenal. DI usia yang masih sangat belia, Musa sudah mampu menghafal Al Qur'an 30 Juz. Berawal dari sebuah reality show yang diadakan di salah satu stasiun tv swasta di Indonesia, Musa terpilih menjadi salah satu peserta lomba Hafidz di Jeddah, Saudi. Dan yang membuat kita semakin bangga, Musa mendapat nilai yang sangat istimewa, yaitu nilai "Mumtaz" atau mendapat nilai 90,83 dari 100 yang merupakan nilai sempurna.
Begitu memukaunya Musa di Jeddah, hingga banyak permintaan yang menginginkan Musa tinggal di Jeddah. Pada lomba tersebut, Musa menjadi peserta paling muda. Usianya belum genap 6 tahun.
Tentunya kita sebagai orang tua juga menginginkan memiliki anak yang bisa menghafal Al Qur'an seperti Musa. Bagaimana cara Hanafi, ayah Musa, mendidik Musa hingga menjadi penghafal Al Qur'an? Ia bercerita sejak dalam kandungan Musa sudah dikenalkan dengan bacaan Al-Qur'an yang dibacakan oleh ia dan ibunya.
"Bila banyak yang mendengarkan musik pada bayi sejak dalam kandungan
kami mendengarkan Musa yang saat itu masih dalam kandungan dengan
bacaan-bacaan Al-Qur'an" Hanafi mengenang.
Pria yang berprofesi
sebagai petani ini mengisahkan saat Musa berusia dua tahun ia mulai
mengenalkan dengan huruf-huruf hijaiyah. Metodenya sederhana ia menempel
di dinding satu dua huruf hijaiyah untuk selalu diulang-ulang oleh
Musa. Setelah beberapa hari dan meyakini anaknya sudah hafal huruf
tersebut ia mengganti dengan huruf lainnya. Metode tersebut terus
dilakukan hingga keseluruhan huruf hijaiyah tuntas.
Bukan tanpa
halangan mengajarkan ngaji sejak usia dini. Ini pula yang dirasakan
oleh Hanafi. Saat Musa berusia 3,5 tahun sudah tampak rasa bosan. Ia
selalu menangis saat diajak mengaji. Tapi Hanafi terus membimbingnya. Ia
tidak menghiraukan tangisan Musa.
Berikut video Musa saat lomba di Jeddah